Semua terasa sangat
berubah ketika apa yang disebut dengan “UJIAN” sudah dekat. Tetapi setelah hal
itu berlalu, keadaan akan berubah kembali, tetapi ngga akan kembali sperti
semula dan semuanya mungkin akan sedikit berbeda dari biasanya. Pada hari-hari
terakhir setelah kita melaksanakan ujian akan sangat terasa keakraban antar
teman dan kita akan semakin dekat dengan teman-teman kita. Ketika waktunya
untuk kita berpisah, maka kegelisahan akan menghampiri. Nah.. hal inilah yang
sedang gue rasakan, gue ngga hanya berpisah dengan teman-teman sekolah gue,
melainkan perpisahan juga terjadi antara gue dengan pacar gue. “Kalian tau gak
susahnya mencari pengganti??” (ceilehh, bahasanya, dipengkolan juga banya
cyin!!), ini kenapa jadi larinya ke “pengkolan segala??”, emangnya ojekk...
Sebelumnya gue berniat
untuk menyampaikan “kegalauan” yang gue rasakan melalu tulisan ini. Eyyttss…
tunggu dulu-tunggu dulu,”ini orang begok juga bisa galau ternyata”. Okay lanjut
mamen. Tapi, berhubung gue orangnya ngga bisa bergalau-galau ria, jadi gue
plesetin deh. Sebenarnya gue udah capek banget mendengar dan melihat
orang-orang yang mengeluh karena keseringan menggalau. “Ingat pesan gue/(baca:
orang begok), wahai para galauers janganlah kalian bergalau lagi jika jatah
bulanan kalian ngga dipotong oleh ortu kalian masing-masing”. Ini kenapa gue
jadi nasihatin orang sih??, apa maksudnya semua ini?? Papa.. mama.. bunuh aku
sekarang!! (lhoh??).
Prasaan tadi di awal-awal
paragraf ini, gue bercerita tentang perpisahan yang gue alami, tapi mengapa
gerangan bisa berubah seperti ini??, sumpah, bab ini penuh dengan tanda tanya, oohh
yaa.., bagi yang belum tau bagaimana rupa dan bentuk “tanda tanya” itu, nih
liat aja gratis kok “(?)”. Sejujurnya gue sendiri baru mengetahui apa yang
dimaksud dengan “galau” itu baru beberapa hari belakangan ini. Kalo ngga salah
sih, “galau” itu adalah ( God Always Listening And Understanding). Menurut pengamatan gue
selaku pelajar begok yang gemar bermimpi, ternyata dikalangan ABG labil, galau
itu hampir menjadi sebuah kebiasaan, sampai suatu saat ada “seekor” remaja
“ALAY” yang berbisik di hidung gue, eh salah ”begok”, maksudnya adalah berbisik
ditelinga gue. Kalo ABG itu didalam bergaul, jika tanpa adanya perasaan yang
membuatnya menjadi “galau” maka bisa dikatakan kalo ABG tersebut ngga keren
atau dramatis. Kesimpulan yang gue dapat dari “seekor” anak “ALAY” itu adalah,
apa sangkutannya antara “GALAU” dengan keren atau dramatis??. Emangnya film
Korea?? Pake acara dramatisan segala. Dan hal kedua yang bisa gue simpulkan
adalah, ternyata anak “ALAY” itu ngga jauh beda dengan orang setres. Kenapa gue
berkata sperti itu?? Karena, ini sangkut-pautnya antara galau dengan dramatis
itu terletak dimana?? Dipengkolan??! Gue yang begok aja bingung, apa lagi
kalian.
Menurut kamus besar
“pelajar begok”, galau itu berasal dari film-film Korea. Kenapa gue bilang
gitu, karena biasanya ABG-ABG labil itu suka banget nonton film-film drama plus
ada adegan nangis-nangisnya karena menggalau, terutama ABG yang cewe nya. Jadi
scara ngga langsung apa yang mereka lihat pada film tersebut, entah itu tentang
kesedihan dan bagaimana cara melampiaskannya akan ditiru oleh anak-anak labil
tersebut (ceileehh, rasanya baru pertama kalinya gue pinter). Mulai dari
nangis-nangis dikamar jenazah (astagaa… salah begok!) dikamar tidur maksudnya,
duduk di bawah syawer sambil nangis plus sampoan, sikat gigi, dan bersihin
wajah (ini orang lagi galau atau lagi mandii sih??) “ternyata orang yang sedang
galau itu ngga jauh beda dengan orang yang lagi mandi”.
Okay, setelah gue tersadar
kalo tulisan ini jadi ngaco kesana-kemari mirip orang mabuk lagi balapan lari
sama kakek-kakek yang lagi “encok”, (bagaimanakah rupanya pemirsa??). Kemarin,
sebelum gue paham tentang apa itu galau, gue sempat kebingungan
sebingung-bingungnya anak begok yang lagi kebingungan. Abis setiap gue
nongkrong dan ngobrol-ngobrol sama teman-teman gue yang begok lainnya, gue
selalu mendengar tentang apa itu “galau”. Gue ngga ngerti deh apa yang dimaksud
dengan “galau”, dan dari manakah asalnya bahasa itu. Sampai pada akhirnya,
berkat kebegokan gue yang super-duper begoknya ini, gue bisa menerka dan mengira
kalo “galau” itu adalah nama orang dan gue berfikir betapa terkenalnnya orang
yang bernama “Galau” itu. Gue memberanikan diri untuk bertanya kepada teman
gue, “men, galau itu nama orang ya?? Orangnya dari mana sih?? Dan kenapa doi
terkenal banget sampai-sampai dimanapun gue berada selalu aja gue mendengar
kata itu, emang dia golongan spesies apaan??”. Alhasil teman gue tersebut
menjawab “ ehhh begok luu.. galau itu adalah perasaan yang terasa gelisah dan
ngga karuan disaat kita ada masalah, itu bukan nama orang!!, waaahh begok
banget luu”. Dengan suksesnya gue dikata-katain sama dia, sampai saat ini, jam
ini, menit ini, detik ini, hingga sekon ini (prasaan detik dengan sekon itu
sama deh).
Gue rasa kebegokan gue ini
sudah sedikit berkurang, karena gue sudah mengetahui apa itu “galau”, dan
ternyata galau itu bukan nama orang, walaupun kadang-kadang gue makan pake kaki
dan jalan pake tangan (ini lagi pertunjukan sirkus atau memang gilanya lagi kambuh
ya??). Pernah suatu saat, saking begoknya gue dan daya ingatan gue yang hanya
bisa menyimpan 1 GB. Saat itu adik gue yang paling kecil baru pulang dari
sekolah pake spedah curian yang gue berikan (eh nggalah). Dia baru aja masuk
rumah dan gue langsung cegat didepan pintu dengan berkata dengan lembut dan
bijaksana, “tunggu!! Kamu siapa??, maaf ngga ada orang dirumah, jadi silakan
kamu ngemis ditempat lain..) dan adik gue itu bilang “anjrittt lu bang, ini gue
adik luuu begok!!” guepun bilang “oohh.. maaf dek, gue kira pengemis, abis
tampang lu mirip banget”. Sejak saat itu, kalo gue berpapasan sama adik gue,
doi pasti bilang “eehh, hati-hati luu, jangan kira gue pengemis lagi bang!!”.
Mungkin dia sudah terkena trauma yang sangat kronis, dan gue ngga bisa membayangkan
kalo trauma yang dia alami itu akan sangat parah dan akhirnya bisa
mengakibatkan nya menjadi gila. Mungkin juga gue bakalan sering jumpain di
pinggir jalan dan melihatnya berteriak, “ gue bukan pengemis, gue mantan boy
band yang sering konser dikandang bebek” kepada stiap orang yang dia temui di
pinggir jalan.
Sumpah kejam banget gue
kalo seandainya hal itu terjadi, dan pastinya ortu gue bakalan bergalau-galau
ria tiap malam. Waaah.. parah bener dah, udah cukup gue aja yang begok, dan
jangan sampai nambah lagi dengan adik gue yang gila. Sbenarnya gue ini terkenal
pinter dikalangan ibu-ibu arisan, pembeli dipasar, dan tetangga-tetangga gue,
tapi sayangnya gue terkenal dengan kepinteran gue dalam menipu mereka hingga
akhirnya gue dinobatkan sebagai “Master angkatan pertama didalam menipu, dan
sebagai sarjana muda dari satu-satunya mahasiswa di Universitas Penipu
Indonesia” (yang jelas Universitas itu ngga menerima mahasiswa baru lgi). Kata
rektornya sih, udah cukup segitu aja, soalnya dia udah tobat untuk membimbing
anak begok sperti gue, tetapi gue berhasil sebagai sarjana muda karna saingan
gue udah pada berubah menjadi fosil karna meraka sudah terlalu lama kulyah dan
ngga lulus-lulus hingga ahirnya dituakan di Universitas Penipu Indonesia. “Ingat,
universitas itu ngga ada sama skali dan jangan coba-coba untuk mendaftarkan
diri!!!!”. Karna kalo kalian nekad buat daftar, berarti kalian memang
bener-bener begok.. dan gue berarti sudah sukses berat karna telah berhasil
membuat kalian tersesat di jalan kebegokan gue.. huahhahahahaha (tertawa
penjahat yang berhasil membunuh ayam tetangga). Balik lagi ke cerita awal,
“galau” bukanlah merupakan solusi sebuah masalah atau untuk melampiaskan
sesuatu. Pesan gue, jika kalian merasakan galau yang berlebihan, maka segeralah
untuk menuju warung terdekat untuk mengutang satu botol sampo, bady wash, pasta
gigi dan sikatnya. Karena material tersebut adalah salah satu media pendukung
untuk melampiaskan rasa galau. Dan jangan lupa, jika seluruh material tersebut sudah
lengkap, maka segeralah menuju kamar mandi dan nyalakan syawer lalu duduklah
dibawah syawer tersebut serta gunakanlah material yang sudah disiapkan tadi.
(Emang lo mau mandi atau menggalau sih??). jangan lupa untuk membayar utang
kalian diwarung tadi!!! (ini ending ceritanya aneh banget deh), maklumi ajalah
gue juga masih menyandang status sebagai pelajar begok…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar