Rabu, 13 Juni 2012

CERITA GALAU yang KPELESET…


Semua terasa sangat berubah ketika apa yang disebut dengan “UJIAN” sudah dekat. Tetapi setelah hal itu berlalu, keadaan akan berubah kembali, tetapi ngga akan kembali sperti semula dan semuanya mungkin akan sedikit berbeda dari biasanya. Pada hari-hari terakhir setelah kita melaksanakan ujian akan sangat terasa keakraban antar teman dan kita akan semakin dekat dengan teman-teman kita. Ketika waktunya untuk kita berpisah, maka kegelisahan akan menghampiri. Nah.. hal inilah yang sedang gue rasakan, gue ngga hanya berpisah dengan teman-teman sekolah gue, melainkan perpisahan juga terjadi antara gue dengan pacar gue. “Kalian tau gak susahnya mencari pengganti??” (ceilehh, bahasanya, dipengkolan juga banya cyin!!), ini kenapa jadi larinya ke “pengkolan segala??”, emangnya ojekk...
Sebelumnya gue berniat untuk menyampaikan “kegalauan” yang gue rasakan melalu tulisan ini. Eyyttss… tunggu dulu-tunggu dulu,”ini orang begok juga bisa galau ternyata”. Okay lanjut mamen. Tapi, berhubung gue orangnya ngga bisa bergalau-galau ria, jadi gue plesetin deh. Sebenarnya gue udah capek banget mendengar dan melihat orang-orang yang mengeluh karena keseringan menggalau. “Ingat pesan gue/(baca: orang begok), wahai para galauers janganlah kalian bergalau lagi jika jatah bulanan kalian ngga dipotong oleh ortu kalian masing-masing”. Ini kenapa gue jadi nasihatin orang sih??, apa maksudnya semua ini?? Papa.. mama.. bunuh aku sekarang!! (lhoh??).
Prasaan tadi di awal-awal paragraf ini, gue bercerita tentang perpisahan yang gue alami, tapi mengapa gerangan bisa berubah seperti ini??, sumpah, bab ini penuh dengan tanda tanya, oohh yaa.., bagi yang belum tau bagaimana rupa dan bentuk “tanda tanya” itu, nih liat aja gratis kok “(?)”. Sejujurnya gue sendiri baru mengetahui apa yang dimaksud dengan “galau” itu baru beberapa hari belakangan ini. Kalo ngga salah sih, “galau” itu adalah ( God Always Listening And Understanding). Menurut pengamatan gue selaku pelajar begok yang gemar bermimpi, ternyata dikalangan ABG labil, galau itu hampir menjadi sebuah kebiasaan, sampai suatu saat ada “seekor” remaja “ALAY” yang berbisik di hidung gue, eh salah ”begok”, maksudnya adalah berbisik ditelinga gue. Kalo ABG itu didalam bergaul, jika tanpa adanya perasaan yang membuatnya menjadi “galau” maka bisa dikatakan kalo ABG tersebut ngga keren atau dramatis. Kesimpulan yang gue dapat dari “seekor” anak “ALAY” itu adalah, apa sangkutannya antara “GALAU” dengan keren atau dramatis??. Emangnya film Korea?? Pake acara dramatisan segala. Dan hal kedua yang bisa gue simpulkan adalah, ternyata anak “ALAY” itu ngga jauh beda dengan orang setres. Kenapa gue berkata sperti itu?? Karena, ini sangkut-pautnya antara galau dengan dramatis itu terletak dimana?? Dipengkolan??! Gue yang begok aja bingung, apa lagi kalian.
Menurut kamus besar “pelajar begok”, galau itu berasal dari film-film Korea. Kenapa gue bilang gitu, karena biasanya ABG-ABG labil itu suka banget nonton film-film drama plus ada adegan nangis-nangisnya karena menggalau, terutama ABG yang cewe nya. Jadi scara ngga langsung apa yang mereka lihat pada film tersebut, entah itu tentang kesedihan dan bagaimana cara melampiaskannya akan ditiru oleh anak-anak labil tersebut (ceileehh, rasanya baru pertama kalinya gue pinter). Mulai dari nangis-nangis dikamar jenazah (astagaa… salah begok!) dikamar tidur maksudnya, duduk di bawah syawer sambil nangis plus sampoan, sikat gigi, dan bersihin wajah (ini orang lagi galau atau lagi mandii sih??) “ternyata orang yang sedang galau itu ngga jauh beda dengan orang yang lagi mandi”.
Okay, setelah gue tersadar kalo tulisan ini jadi ngaco kesana-kemari mirip orang mabuk lagi balapan lari sama kakek-kakek yang lagi “encok”, (bagaimanakah rupanya pemirsa??). Kemarin, sebelum gue paham tentang apa itu galau, gue sempat kebingungan sebingung-bingungnya anak begok yang lagi kebingungan. Abis setiap gue nongkrong dan ngobrol-ngobrol sama teman-teman gue yang begok lainnya, gue selalu mendengar tentang apa itu “galau”. Gue ngga ngerti deh apa yang dimaksud dengan “galau”, dan dari manakah asalnya bahasa itu. Sampai pada akhirnya, berkat kebegokan gue yang super-duper begoknya ini, gue bisa menerka dan mengira kalo “galau” itu adalah nama orang dan gue berfikir betapa terkenalnnya orang yang bernama “Galau” itu. Gue memberanikan diri untuk bertanya kepada teman gue, “men, galau itu nama orang ya?? Orangnya dari mana sih?? Dan kenapa doi terkenal banget sampai-sampai dimanapun gue berada selalu aja gue mendengar kata itu, emang dia golongan spesies apaan??”. Alhasil teman gue tersebut menjawab “ ehhh begok luu.. galau itu adalah perasaan yang terasa gelisah dan ngga karuan disaat kita ada masalah, itu bukan nama orang!!, waaahh begok banget luu”. Dengan suksesnya gue dikata-katain sama dia, sampai saat ini, jam ini, menit ini, detik ini, hingga sekon ini (prasaan detik dengan sekon itu sama deh).
Gue rasa kebegokan gue ini sudah sedikit berkurang, karena gue sudah mengetahui apa itu “galau”, dan ternyata galau itu bukan nama orang, walaupun kadang-kadang gue makan pake kaki dan jalan pake tangan (ini lagi pertunjukan sirkus atau memang gilanya lagi kambuh ya??). Pernah suatu saat, saking begoknya gue dan daya ingatan gue yang hanya bisa menyimpan 1 GB. Saat itu adik gue yang paling kecil baru pulang dari sekolah pake spedah curian yang gue berikan (eh nggalah). Dia baru aja masuk rumah dan gue langsung cegat didepan pintu dengan berkata dengan lembut dan bijaksana, “tunggu!! Kamu siapa??, maaf ngga ada orang dirumah, jadi silakan kamu ngemis ditempat lain..) dan adik gue itu bilang “anjrittt lu bang, ini gue adik luuu begok!!” guepun bilang “oohh.. maaf dek, gue kira pengemis, abis tampang lu mirip banget”. Sejak saat itu, kalo gue berpapasan sama adik gue, doi pasti bilang “eehh, hati-hati luu, jangan kira gue pengemis lagi bang!!”. Mungkin dia sudah terkena trauma yang sangat kronis, dan gue ngga bisa membayangkan kalo trauma yang dia alami itu akan sangat parah dan akhirnya bisa mengakibatkan nya menjadi gila. Mungkin juga gue bakalan sering jumpain di pinggir jalan dan melihatnya berteriak, “ gue bukan pengemis, gue mantan boy band yang sering konser dikandang bebek” kepada stiap orang yang dia temui di pinggir jalan.
Sumpah kejam banget gue kalo seandainya hal itu terjadi, dan pastinya ortu gue bakalan bergalau-galau ria tiap malam. Waaah.. parah bener dah, udah cukup gue aja yang begok, dan jangan sampai nambah lagi dengan adik gue yang gila. Sbenarnya gue ini terkenal pinter dikalangan ibu-ibu arisan, pembeli dipasar, dan tetangga-tetangga gue, tapi sayangnya gue terkenal dengan kepinteran gue dalam menipu mereka hingga akhirnya gue dinobatkan sebagai “Master angkatan pertama didalam menipu, dan sebagai sarjana muda dari satu-satunya mahasiswa di Universitas Penipu Indonesia” (yang jelas Universitas itu ngga menerima mahasiswa baru lgi). Kata rektornya sih, udah cukup segitu aja, soalnya dia udah tobat untuk membimbing anak begok sperti gue, tetapi gue berhasil sebagai sarjana muda karna saingan gue udah pada berubah menjadi fosil karna meraka sudah terlalu lama kulyah dan ngga lulus-lulus hingga ahirnya dituakan di Universitas Penipu Indonesia. “Ingat, universitas itu ngga ada sama skali dan jangan coba-coba untuk mendaftarkan diri!!!!”. Karna kalo kalian nekad buat daftar, berarti kalian memang bener-bener begok.. dan gue berarti sudah sukses berat karna telah berhasil membuat kalian tersesat di jalan kebegokan gue.. huahhahahahaha (tertawa penjahat yang berhasil membunuh ayam tetangga). Balik lagi ke cerita awal, “galau” bukanlah merupakan solusi sebuah masalah atau untuk melampiaskan sesuatu. Pesan gue, jika kalian merasakan galau yang berlebihan, maka segeralah untuk menuju warung terdekat untuk mengutang satu botol sampo, bady wash, pasta gigi dan sikatnya. Karena material tersebut adalah salah satu media pendukung untuk melampiaskan rasa galau. Dan jangan lupa, jika seluruh material tersebut sudah lengkap, maka segeralah menuju kamar mandi dan nyalakan syawer lalu duduklah dibawah syawer tersebut serta gunakanlah material yang sudah disiapkan tadi. (Emang lo mau mandi atau menggalau sih??). jangan lupa untuk membayar utang kalian diwarung tadi!!! (ini ending ceritanya aneh banget deh), maklumi ajalah gue juga masih menyandang status sebagai pelajar begok…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar